Laman

Senin, 29 November 2010

Adakah Kamu?

Ada dalam masa jenuh ku. Jumpa kasih tak bertaut, jerat tali membalut.
Jenuh jajaki hari, jenuh rajai waktu. Suka terkubur. Dera membaur. Aku dalam jenuh ku.
Ada dalam masa rapuh ku. Riang suka tak tersambut, rangkup duka kian terbalut.
Rapuh temani ringkih, rapuh rasuki diri. Kuat ku tersapu. Tegar telah hancur. Aku dalam rapuh ku.
Ada dalam masa duka ku. Nanar tatap risau, resah jadi semakin.
Duka ratapi nasib, duka menjadi sakit. Waras raib. Sadar tak bangkit. Aku dalam duka ku.
Jenuh ku, rapuh ku, duka ku. Adakah kamu?

Jumat, 19 November 2010

10 Cara Agar Wajah Tetap Cantik


Kebanyakan produk kecantikan yang bermanfaat untuk melembabkan dan menyehatkan kulit terbuat dari bahan-bahan yang terdapat di alam. Oleh karena itu, mengapa tidak langsung mengambil dari sumbernya saja jika ingin mendapatkan kulit sehat seperti yang diinginkan?

Berikut ini 10 cara mudah mendapatkan kulit wajah yang sehat dengan bahan alami

1. Tepuk wajah kain yang dibasahi dengan air hangat untuk membuka pori-pori. Kemudian oleskan madu pada wajah dan diamkan selama 15 hingga 30 menit. Bilas dengan air hangat, kemudian tepuk-tepuk wajah dengan kain yang dibasahi air dingin

2. Buatlah masker dengan kuning telur mentah. Aplikasikan kuning telur pada wajah dan leher, diamkan selama 30 menit, bilas dengan air dingin.

3. Anda juga bisa membuat masker dengan putih telur. Aplikasikan putih telur pada wajah dan diamkan hingga putih telur mengering di wajah, baru kemudian Anda hangatkan.

4. Untuk cara yang lebih mudah, Anda bisa menggunakan anggur. Cukup potong sebuah anggur menjadi dua, kemudian gosokkan dagingnya pada wajah. Setelah merata, bilas dengan air dingin.

5. Tumbuk pisang yang sudah terlalu matang hingga haslus, kemudian oleskan keseluruh wajah. Diamkan selama 15 hingga 30 menit, kemudian bilas dengan air hangat.

6. Yogurt tanpa rasa juga bisa digunakan untuk menyegarkan dan melembabkan wajah. Oleskan yogurt pada wajah dan diamkan selama 15 hingga 20 menit sebelum dibilas dengan air dingin.

7. Jika Anda memiliki bibir yang pecah-pecah, oleskan minyak zaitun sebelum tidur. Biarkan semalaman dan dapatkan bibir lebih lembab dikeesokan harinya.

8. Hancurkan alpukat lalu oleskan pada wajah. Biarkan selama 10 menit, kemudian bilas dengan air dingin. Alpukat baik untuk kesehatan dan keremajaan kulit.

9. Siapkan susu pada sebuah wadah, kemudian sedikit celupkan cotton bud atau kapas dan terapkan pada wajah. Biarkan hingga Anda merasa kulit wajah jadi lebih kencang dan bersihkan dengan air hangat. Rasakan kulit wajah menjadi lebih lembut.

10. Gunakan baking soda untuk mengangkat kulit mati dengan mencampurkannya dengan cleanser harian Anda.

Sumber : http://www.dunia-unik.info/2010/11/10-cara-agar-wajah-tetap-cantik.html

peluh atas duka

Racau kicau burung mengigau. Resah ku mengacau. Sekelebat aku melihat fatamorgana keindahan. Namun tetap saja semu. Bukan nyata. Tak akan pernah nyata. Bukan raut ku yang menekuk membuat ria tak terupa. Namun duka memang melanda. Bersama kabut duka. Bersama tetesan air mata. Peluh ku berbaur dengannya. Peluh atas duka.

Minggu, 14 November 2010

aku diperkosa waktu

Tak gentar ia mengejar, tak lelah ia mencari. Kekosongan adalah penantiannya, kesenangan dalam hatinya. Raut rupa gembira bersaut dengan sorak gegap gempita. Racunnya merasuk dalam raga, rusakkan kesempatan bersuka. Aku porak poranda. Waktu menghimpit. Memperkosa. Aku diperkosa waktu.

Jumat, 12 November 2010

dusta malu mu

Sembunyi mengurung diri. Rasa sendiri kian merasuk dalam hati. Luka bukan tak mengering sendiri. Namun peluh kian membasahi. Kelakar akar masalah mulai menampakkan diri. Tak lagi belari untuk kemudian bersembunyi.
Mulutmu berbusa. Menahan semua dusta yang semakin lama semakin berlipat jumlahnya. Bukan aku tak mampu membongkar laci kebohonganmu. Namun aku tak mau melumurkan mu rasa malu. Atau kau kini tak lagi punya malu???

Selasa, 02 November 2010

Biografi Chairil Anwar (1922 – 1949)

Chairil Anwar dilahirkan di Medan, 26 Julai 1922. Dia dibesarkan dalam keluarga yang cukup berantakan. Kedua ibu bapanya bercerai, dan ayahnya berkahwin lagi. Selepas perceraian itu, saat habis SMA, Chairil mengikut ibunya ke Jakarta.
Semasa kecil di Medan, Chairil sangat rapat dengan neneknya. Keakraban ini begitu memberi kesan kepada hidup Chairil. Dalam hidupnya yang amat jarang berduka, salah satu kepedihan terhebat adalah saat neneknya meninggal dunia. Chairil melukiskan kedukaan itu dalam sajak yang luar biasa pedih:

 Bukan kematian benar yang menusuk kalbu
Keridlaanmu menerima segala tiba
Tak kutahu setinggi itu atas debu
Dan duka maha tuan bertahta 

Sesudah nenek, ibu adalah wanita kedua yang paling Chairil puja. Dia bahkan terbiasa membilang nama ayahnya, Tulus, di depan sang Ibu, sebagai tanda menyebelahi nasib si ibu. Dan di depan ibunya, Chairil acapkali kehilangan sisinya yang liar. Beberapa puisi Chairil juga menunjukkan kecintaannya pada ibunya.
Sejak kecil, semangat Chairil terkenal kedegilannya. Seorang teman dekatnya Sjamsul Ridwan, pernah membuat suatu tulisan tentang kehidupan Chairil Anwar ketika semasa kecil. Menurut dia, salah satu sifat Chairil pada masa kanak-kanaknya ialah pantang dikalahkan, baik pantang kalah dalam suatu persaingan, maupun dalam mendapatkan keinginan hatinya. Keinginan dan hasrat untuk mendapatkan itulah yang menyebabkan jiwanya selalu meluap-luap, menyala-nyala, boleh dikatakan tidak pernah diam.
Rekannya, Jassin pun punya kenangan tentang ini. “Kami pernah bermain bulu tangkis bersama, dan dia kalah. Tapi dia tak mengakui kekalahannya, dan mengajak bertanding terus. Akhirnya saya kalah. Semua itu kerana kami bertanding di depan para gadis.”
Wanita adalah dunia Chairil sesudah buku. Tercatat nama Ida, Sri Ayati, Gadis Rasyid, Mirat, dan Roosmeini sebagai gadis yang dikejar-kejar Chairil. Dan semua nama gadis itu bahkan masuk ke dalam puisi-puisi Chairil. Namun, kepada gadis Karawang, Hapsah, Chairil telah menikahinya.
Pernikahan itu tak berumur panjang. Disebabkan kesulitan ekonomi, dan gaya hidup Chairil yang tak berubah, Hapsah meminta cerai. Saat anaknya berumur 7 bulan, Chairil pun menjadi duda.
Tak lama setelah itu, pukul 15.15 WIB, 28 April 1949, Chairil meninggal dunia. Ada beberapa versi tentang sakitnya. Tapi yang pasti, TBC kronis dan sipilis.
Umur Chairil memang pendek, 27 tahun. Tapi kependekan itu meninggalkan banyak hal bagi perkembangan kesusasteraan Indonesia. Malah dia menjadi contoh terbaik, untuk sikap yang tidak bersungguh-sungguh di dalam menggeluti kesenian. Sikap inilah yang membuat anaknya, Evawani Chairil Anwar, seorang notaris di Bekasi, harus meminta maaf, saat mengenang kematian ayahnya, di tahun 1999, “Saya minta maaf, karena kini saya hidup di suatu dunia yang bertentangan dengan dunia Chairil Anwar.”

Sumber :
http://penyair.wordpress.com/2007/02/05/biografi-chairil-anwar-1922-1949/