Laman

Jumat, 12 November 2010

dusta malu mu

Sembunyi mengurung diri. Rasa sendiri kian merasuk dalam hati. Luka bukan tak mengering sendiri. Namun peluh kian membasahi. Kelakar akar masalah mulai menampakkan diri. Tak lagi belari untuk kemudian bersembunyi.
Mulutmu berbusa. Menahan semua dusta yang semakin lama semakin berlipat jumlahnya. Bukan aku tak mampu membongkar laci kebohonganmu. Namun aku tak mau melumurkan mu rasa malu. Atau kau kini tak lagi punya malu???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar